Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 02:59:37【Sehat】049 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(65495)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
Artikel Terkait
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG
- Harga mahal, Bappenas: 40
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Bupati Gowa tawarkan pasokan bahan pokok Perseroda ke SPPG
Resep Populer
Rekomendasi

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM